Senin, 11 November 2013

Rangkuman Jurnal Koperasi

PENGEMBANGAN KONSEP KOPERASI BERBASIS EKONOMI RAKYAT
DAN
 PERMASALAHAN DALAM PERKOPRASIAN
ü ABSTRAK
             Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia kegiatan koperasi mikar karena bengalami guncanganyang sangat hebat, karena pada saat itu keuangan Negara mengalami inflasi sebagai akibatnya banyak organisasi serta bidang usaha yang harus mengalami gulung tikar karena banyak mengalami kerugian. Karena masih sangat di butuhkan koperasi dari berbagai bidang usahamulai muncul kembali dan melakukan beberapa variasi untuk mengembangkan usahanya antaralain koperasi akan melakukan kontrak usaha dengan lembaga usaha lain. Kondisi ini berhubungan erat dengan aspek hukum koperasi yang tidak berkembang sepesat badan usaha perorangan. Disamping itu karakteristik koperasi tampaknya kurang terakomodasi dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang menyangkut badan usaha selain undang-undangtentang koperasi sendiri. Atau pun mengembangan jaringan kerjasama dan keterkaitan usahaantar koperasi. Hal ini juga sebenarnya telah menjadi kebutuhan diantara banyak koperasi,karena banyak peluang usaha yang tidak dapat dipenuhi oleh koperasi secaraindividual. Jaringan kerjasama dan keterkaitan usaha antar koperasi, bukan hanya keterkaitanorganisasi, potensial untuk dikembangkan antar koperasi primer serta antara primer dan sekunder.

A.   Ada 3 Tingkat Bentuk Eksistensi Koperasi bagi Masyarakat (PSP-IPB, 1999) :

1.      Koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu,dan      kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau kegiatan pemasaran, ataukegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi penyediakan pelayanan kegiatanusaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain. Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa Koperasi Kredit dalam menyediaan dana yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh dana dari bank.
2.      Koperasi merupakan alternatif bagi lembaga usaha lain. Masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain.Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota) dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik.

3.      Koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini dinilaitelah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagaikondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk  bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut.

B.     MENGEMBANGKAN KOPERASI DI INDONESIA
1.      Mengembangkan kegiatan usaha koperasi dengan mempertahankan falsafah dan prinsip koperasi.

2.      Pada koperasi-koperasi tersebut tantangannya adalah untuk dapat terus mengembangkan usahanya dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip perkoperasian Indonesia.

C.   Keterkaitan kegiatan koperasi dengan kegiatan pelayanan usaha umum
v  Hal ini terlihat misalnya dalam peraturan perundangan tentang perbankan, perpajakan, dan sebagainya.

v  Mengatasi beberapa permasalahan teknis usaha bagi koperasi kecil untuk berkembang.
v  Mengakomodasi keinginan pengusaha kecil untuk melakukan usaha atau mengatasimasalah   usaha dengan membentuk koperasi.

v  Mereka ingin berkoperasi tetapi tidak dengan pola koperasi yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

v  Pengembangan kerjasama usaha antar koperasi.
v  Untuk membangun perekonomian yang kooperatif sesuai amanat konstitusi kiranya dapatdilakukan dengan mengembangan jaringan kerjasama dan keterkaitan usaha antar koperasi.karena banyak peluang usaha yang tidak dapat dipenuhi oleh koperasi secara individual.

D.   Peningkatan kemampuan usaha koperasi pada umumnya.

·         Kemampuan usaha koperasi : permodalan, pemasaran, dan manajemen; umumnya masihlemah. Telah cukup banyak usaha yang dilakukan pemerintah. Namun, dalam suatu proses pemberdayaan yang alamiah dan untuk mengembangkan kemampuan dari dalam koperasi sendiritampaknya lebih tepat dan dibutuhkan.

·         Peningkatan Citra Koperasi
·         Citra koperasi tersebut pada gilirannya akan mempengaruhi hubungan koperasi dengan pelakuusaha lain, maupun perkembangan koperasi itu sendiri.

E.        PERMASALAHAN

Menurut Soetrisno (2002) bahwa ciri utama perkembangan koperasi di Indonesia dengan tiga pola penitipan kepada program, yaitu
·         pembangunan sektoral seperti koperasi pertanian,
·         koperasi desa,
·         lembaga-lembaga pemerintah dalam koperasi pegawai negeri dan
·         koperasi fungsional lainnya; serta (3) perusahaan negara maupun swasta berbentuk koperasi karyawan.

Menurut Hatta (1947, 56) menjelaskan bahwa rantai ekonomi, memiliki tiga rantai utama, yaitu
·         perniagaan mengumpulkan,
·         perantaraan dan
·         membagikan.
      Menurut  Jauhari (2006) didominasi oleh Koperasi Fungsional, seperti :
·         koperasi karyawan,
·         koperasi pegawai dan
·         lainnya yang dibentuk dalam lingkungan institusi tertentu baik pemerintah maupun swasta.

NAMA KLOMPOK:
ü IRMA YUNITA
ü LILIEK SULISTIYOWATI

Sumber: